Kepresidenan India: Dari Jawaharlal Nehru hingga Narendra Modi

India, sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, telah mengalami evolusi signifikan dalam kepresidenannya sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Dari Jawaharlal Nehru hingga Narendra Modi, setiap pemimpin membawa visi dan kebijakan yang membentuk arah negara. Artikel ini akan mengeksplorasi perjalanan kepresidenan di India, menyoroti kontribusi utama, tantangan, dan dampak kepemimpinan masing-masing presiden.

Jawaharlal Nehru: Arsitek India Modern (1947-1964)

  1. Pendiri dan Perdana Menteri Pertama

Jawaharlal Nehru adalah perdana menteri pertama India yang merdeka dan salah satu arsitek utama bangsa ini.

  • Visi Sosialis: Nehru mempromosikan model pembangunan sosialis, dengan fokus pada industrialisasi, reformasi tanah, dan pendidikan.
  • Pembangunan Nasional: Nehru mendorong pembangunan infrastruktur, termasuk proyek-proyek besar seperti Bendungan Bhakra Nangal dan perusahaan baja Bhilai.
  1. Kebijakan Luar Negeri

Nehru juga memimpin kebijakan luar negeri India yang netral dan berfokus pada prinsip-prinsip non-blok.

  • Gerakan Non-Blok: Nehru adalah salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, yang bertujuan menjaga netralitas dalam Perang Dingin.
  • Hubungan Internasional: Ia menjalin hubungan baik dengan negara-negara berkembang dan memainkan peran aktif dalam forum internasional.

Lal Bahadur Shastri dan Indira Gandhi: Konsolidasi dan Kontroversi (1964-1984)

  1. Lal Bahadur Shastri (1964-1966)

Shastri melanjutkan kebijakan Nehru dengan beberapa penyesuaian penting.

  • Kebijakan “Jai Jawan Jai Kisan”: Shastri mempromosikan slogan ini untuk menekankan pentingnya pertanian dan keamanan nasional.
  • Perang India-Pakistan 1965: Ia memimpin negara selama perang dengan Pakistan, yang meningkatkan reputasinya sebagai pemimpin yang tegas.
  1. Indira Gandhi (1966-1977, 1980-1984)

Putri Nehru, Indira Gandhi, menjadi salah satu pemimpin paling berpengaruh dan kontroversial dalam sejarah India.

  • Kebijakan Ekonomi: Indira memulai kebijakan nasionalisasi bank dan perusahaan penting lainnya, serta meluncurkan program “Garibi Hatao” (Hapus Kemiskinan).
  • Keadaan Darurat (1975-1977): Indira memberlakukan keadaan darurat, menangguhkan hak-hak sipil dan menindak keras oposisi, yang menodai warisannya meskipun ia kembali berkuasa pada 1980.

Rajiv Gandhi dan Transformasi Ekonomi (1984-1989)

Rajiv Gandhi, putra Indira Gandhi, mengambil alih kepemimpinan setelah pembunuhan ibunya.

  • Reformasi Teknologi: Rajiv mendorong penggunaan teknologi dan komputerisasi, yang meletakkan dasar bagi revolusi IT di India.
  • Kebijakan Luar Negeri dan Ekonomi: Ia berusaha memperbaiki hubungan internasional dan memulai langkah-langkah awal reformasi ekonomi.

Periode Koalisi dan Reformasi Ekonomi (1989-2014)

  1. V.P. Singh dan Periode Koalisi (1989-1991)

V.P. Singh memimpin koalisi pemerintah yang lemah tetapi penting dalam mendorong reformasi sosial.

  • Kebijakan Caste: Singh memperkenalkan kebijakan reservasi bagi kasta terbelakang, yang memicu kontroversi tetapi penting untuk keadilan sosial.
  1. P.V. Narasimha Rao dan Manmohan Singh (1991-1996)

P.V. Narasimha Rao, dengan ekonom Manmohan Singh sebagai Menteri Keuangan, memulai reformasi ekonomi besar-besaran.

  • Liberalization: Reformasi ini mencakup liberalisasi ekonomi, privatisasi, dan deregulasi yang membuka ekonomi India bagi pasar global.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Kebijakan ini memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan perubahan struktural dalam ekonomi India.
  1. Atal Bihari Vajpayee (1998-2004)

Vajpayee, dari Partai Bharatiya Janata (BJP), memperkuat kebijakan ekonomi dan infrastruktur.

  • Pembangunan Infrastruktur: Program Jalan Raya Emas dan pengembangan infrastruktur lainnya meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.
  • Uji Coba Nuklir: India melakukan uji coba nuklir pada 1998, yang meningkatkan status strategisnya tetapi juga memicu sanksi internasional.
  1. Manmohan Singh (2004-2014)

Manmohan Singh, sebagai Perdana Menteri, melanjutkan reformasi ekonomi dan meningkatkan hubungan internasional.

  • Pertumbuhan Berkelanjutan: India menikmati periode pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan peningkatan investasi asing dan perdagangan.
  • Program Sosial: Pemerintah memperkenalkan program kesejahteraan sosial seperti Mahatma Gandhi National Rural Employment Guarantee Act (MGNREGA).

Narendra Modi: Reformasi Ekonomi dan Nasionalisme (2014-sekarang)

  1. Kebijakan Ekonomi dan Infrastruktur

Narendra Modi, yang berasal dari BJP, fokus pada reformasi ekonomi dan pembangunan infrastruktur.

  • Make in India: Kampanye ini bertujuan menjadikan India sebagai pusat manufaktur global, mendorong investasi asing, dan menciptakan lapangan kerja.
  • Digital India: Inisiatif ini berusaha menghubungkan seluruh negara melalui teknologi digital dan meningkatkan layanan publik berbasis teknologi.
  1. Kebijakan Sosial dan Nasionalisme

Modi juga dikenal dengan kebijakan sosial dan nasionalisme yang kuat.

  • Swachh Bharat Abhiyan: Kampanye kebersihan nasional yang ambisius ini bertujuan untuk menghilangkan praktik buang air besar sembarangan dan meningkatkan kebersihan publik.
  • Nasionalisme Hindu: Kebijakan Modi sering kali dikaitkan dengan peningkatan sentimen nasionalisme Hindu, yang menimbulkan kekhawatiran tentang inklusivitas dan hak minoritas.
  1. Kebijakan Luar Negeri

Modi telah meningkatkan profil internasional India melalui kebijakan luar negeri yang aktif.

  • Act East Policy: India meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia Timur dan Tenggara untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan strategis.
  • Hubungan Global: Modi berusaha memperkuat hubungan dengan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa, serta meningkatkan peran India di forum internasional seperti G20 dan PBB.

Kesimpulan

Dari Jawaharlal Nehru hingga Narendra Modi, kepresidenan di India telah mengalami evolusi yang mencerminkan perubahan dalam prioritas nasional dan dinamika global. Setiap pemimpin membawa visi unik dan kebijakan yang beragam untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Transformasi ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi selama beberapa dekade terakhir menunjukkan adaptasi India terhadap perubahan zaman, sambil tetap mempertahankan identitas nasional yang kuat. Masa depan kepresidenan India akan terus membentuk arah negara, dengan tantangan dan peluang baru di era globalisasi yang semakin kompleks.

Baca Juga Artikel Berikut Di : Iconsinart.Us